Pages

Kamis, 25 September 2014

Education Is A Right Or Privilege

  I want to tell you my opinion about education is a right or privilege. First, i want to ask our opinion if you hear word education? definite you have diffrence of opinion. If my opinion education is privilege. I think education is privilage because education very important for our country. Education is matter that veery important and can't free from our life. So, very important education until a nation can be measured forward or pullback, because that we know a education certainly will make humaan being that hugh quality from sector spritual,intelligence, and skill. For a country that will forward, education must be seen as a requirement that must be met every day.
  While in Indonesia education is major problems in this country and always increasing from year to year.In Indonesia the awarness and concern of each person is low in education whereas education very important. Without education this country always will be developing country and never will be developed country. So, without education this country always getting problems. Cosequence from not education this country will always get problems examples:destitution,stupidity,increasing criminality,unemployement,level of health is low, increasing vagrant, etc.
  Government should more care about children that not getting education. Because they are that taht continues this our country. They are not getting education must getting education that free because almost all children that not study at school is poor children.

UAN Tidak Dapat Dijadikan Tolak Ukur Kemampuan Siswa

  Ya, seperti yang kita ketahui bahwa UAN memang bukanlah satu-satunya hal yang menentukan tolak ukur kemampuan siswa,karena tidak semua siswa yang mendapatkan nilai rendah adalah siswa yang memiliki kemampuan atau kecerdasan yang rendah begitpun sebaliknya.
  Seperti yang kita ketahui,banyak siswa yang dikategorikan merupakan siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi atau cerdas ternyata saat UAN malah mendapatkan nilai yang rendah ataupun sampai tidak lulus. Sedangkan anak-anak yang dianggap biasa saja ataupun dikategorikan siswa atau siswi yang tidak cerdas justru mendapatkan nilai yang tinggi. Itu semua bisa terjadi karena banyak faktor, seperti: 
  1. tertekannnya siswa atau siswi tersebut menjelang UAN berlangsung.
  2. Tuntutan dari keluarga,sekolah,atau dirinya sendiri yang membuatnya menjadi depresi.
  3. Mulai kurangnya percaya diri seorang siswa atau siswi terhadap kemampuannya.
  4. Pikiran bahwa kalau tidak lulus karena nilai rendah adalah akhir dari segalanya.
  5. Dan masih banyak lagi. 
  Hal-hal yang telah saya sebutkan diatas merupakan faktor-faktor yang menyebabkan nilai seorang siswa atau siswi menjadi rendah dan oleh sebab itu UAN dirasa tidak tepat untuk menentukan tolak ukur kemampuan siswa. Bayangkan! Jika pembelajaran kita selama enam tahun atau tiga tahun ditentukan hanya dengan beberapa hari. Bagaimana pendapat kalian? Pastinya banyak dari kita yang menyesalkan kebijakan tersebut.
  Seharusnya pmerintah ataupun Dinas Pendidikan mengkaji ulang kebijakan-kebijakan tersebut agar generasi bangsa ini tidak meresa terbebani dan dirugikan, dan menurut saya jika perlu UAN dihapuskan saja agar pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini lebih efektif dan fungsional.